Jumat, 05 Juni 2015

Senyum si gadis kecil

Sebuah kisah nyata seorang gadis kecil yg tinggal di desa bersama ibu dan adik-adiknya. Sebut saja si gadis kecil itu "Rere" anak pertama dari 5 bersaudara yang diurus hanya oleh seorang ibu.
Kisah ini berawal saat saya bertemu dengan Rere, dia gadis yg sangat periang dan tidak bisa diam. Tapi ternyata tersimpan dalam kisah pilu hidupnya yg dia simpan rapat-rapat. Singkat cerita akhirnya rere bercerita tentang hidupnya pada saya. Rere : .....
Sejak kelas 6 SD, rere hanya tinggal bersama ibu dan empat adiknya. Dia bukanlah seorang anak yatim, melainkan ayah rere pergi dari rumah meninggalkan ibu, rere serta empat adiknya bersama wanita lain.
Sejak kecil rere adalah gadis yg periang, bahkan sangat tomboy. Ibunya seringkali jengkel dibuat olehnya. Tetapi itu semua berubah sekejap ketika mengetahui ayahnya pergi. Sebenarnya ayahnya tidak 100% meninggalkan rere dan adik"nya, ayahnya masih membiayai sekolah mereka.
Mereka terbiasa hidup prihatin meskipun sebenarnya ayahnya merupakan wiraswasta yg cukup berhasil. 
Rere yg periang sebenarnya dia adalah anak yg tertutup, dia hanya terlihat seperti anak lain untuk menutupi aib keluarganya.
Dibalik senyum manisnya tersimpan duka dan dendam yg teramat sangat pada keluarganya.
Setiap hari dia harus mendengarkan curahan hati ibunya yg tak jarang sambil menangis mengingat rere adalah anak paling besar.
Kepedihan demi kepedihan secara tidak langsung terpupuk didalam diri anak ini. Tangisan serta keluh kesah ibunya membuat rasa duka yg teramat dalam.
Saat itu usianya masih kelas 6 SD, dia harus mengetahui hal yg belum sepantasnya dia tau.
Kelakuan ayahnya yg seringkali bergunta-ganti wanita, ibunya hanya diam saja diperlakukan seperti itu. Sampai suatu ketika, ayahnya menikahi wanita lain.
Sakit yg dirasa ibunya sudah tidak tertahan lagi. Tidak tau ingin berbagi dengan siapa, keluarga dari pihak ayah seolah tidak tau atau mungkin menyetujui perilaku ayahnya. Mereka justru seolah menyalahkan ibunya.
Entah apa yg dipikirkan ayahnya dan semua keluarganya itu. Mereka smua sama" menyakiti ibunya.
Itulah mungkin sebabnya ibunya bercerita pada rere.
Rasa sakit ibunya yg harus dimadu sampai akhirnya ayahnya pergi meninggalkan rumah, saudara2 yg seolah tutup mata dan tidak berbuat apa2.
Ibunya berusaha berperan rangkap, dia harus bekerja untuk makan sehari2 anak2nya begitu juga tugas dirumah yg selalu menunggunya.
Itu sebabnya rere tumbuh menjadi wanita dewasa yg periang tetapi penuh dengan tanda tanya, dia merupakan wanita yg sulit ditebak, sulit mempercayai orang lain.
Untuk saat ini Rere baru menceritakan garis besarnya saja, tetapi saya justru semakin tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi....
(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar